Cuaca Buruk Rugikan Petani dan Pedagang
Cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Indonesia akhir-akhir ini dampaknya dirasakan warga. Banyak para petani yang mengeluh tentang tanaman yang gagal panen. Genangan air hampir menutupi tanaman buah-buahan dan sayuran siap panen. Sayangnya belum sempat dipanen buah-buahan dan sayuran sudah membusuk akibat kebanyakan air. Padahal sebelumnya tanaman ini menjadi andalan warga sekitar.
Contonhya, para petani melon sangat kecewa, cuaca yang kurang memungkinkan membuat mereka gagal panen dan tanaman mati, yang membuat mereka merugi hingga puluhan juta rupiah.
Keluhan serupa diutarakan para pedagang Pasar Tradisional sejak sebulan terakhir, harga bawang merah dan bawang putih turun drastis hingga Rp 20 ribu per kilogram.
Bawang merah yang dibeli Rp 28 ribu terpaksa dijual Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan bawang putih yang dibeli Rp 30 ribu dijual Rp 10 ribu per kilogram.
Terlepas dari cuaca ekstrem, semua para pedagang berharap harga-harga kebutuhan pokok atau bahan pangan kembali normal. Sehingga jelang Natal nanti, mereka bisa menutup kerugian dan tidak akan ada perubahan haraga yang signifikan.
Contonhya, para petani melon sangat kecewa, cuaca yang kurang memungkinkan membuat mereka gagal panen dan tanaman mati, yang membuat mereka merugi hingga puluhan juta rupiah.
Keluhan serupa diutarakan para pedagang Pasar Tradisional sejak sebulan terakhir, harga bawang merah dan bawang putih turun drastis hingga Rp 20 ribu per kilogram.
Bawang merah yang dibeli Rp 28 ribu terpaksa dijual Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan bawang putih yang dibeli Rp 30 ribu dijual Rp 10 ribu per kilogram.
Terlepas dari cuaca ekstrem, semua para pedagang berharap harga-harga kebutuhan pokok atau bahan pangan kembali normal. Sehingga jelang Natal nanti, mereka bisa menutup kerugian dan tidak akan ada perubahan haraga yang signifikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar