Metode penalaran induktif
adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai
hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan
dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak
harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari
pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.
Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan
dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat
mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
CIRI-CIRI
PENALARAN INDUKTIF
·
Terlebih dahulu
menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
·
Kemudian, menarik
kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
·
Kesimpulan terdapat
di akhir paragraph
·
Menemukan Kalimat
Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
·
Kalimat utama
paragraf induktif terletak di akhir paragraph
·
Gagasan Utama
terdapat pada kalimat utama
·
Kalimat penjelas
terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa
khusus
·
Kalimat penjelas
merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama
1. Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang
bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk menurunkan suatu inferensi
yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena. Generalisasi juga dapat
dikatakan sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar
gejala, yang dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk mengambil
kesimpulan secara umum.
Contoh :
Contoh:
Penarikan secara generalisasi dilakukan dengan mengemukakan hal-hal khusus lalu menarik kesimpulannya secara umum.
Penarikan secara generalisasi dilakukan dengan mengemukakan hal-hal khusus lalu menarik kesimpulannya secara umum.
·
Jika dipanaskan, besi memuai
·
Jika dipanaskan, tembaga memuai
·
Jika dipanaskan, perak memuai
Jadi, jika
dipanaskan, logam memuai.
Macam-macam
generalisasi
·
Generalisasi sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi
dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk.
Contoh: sensus penduduk.
·
Generalisasi tidak sempurna
·
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomenayang
diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia
senang memakai celana pantaloon. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna.
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat
menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur
pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
·
Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
·
Sampel harus bervariasi.
·
Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
2.
Analogi
Dalam analogi, kita
membandingkan dua macam hal.Dalam penalaran ini kita hanya memperhatikan
persamaannya,tanpa memperhatikan perbedaannya.Jadi,kesimpulan yang didapat
didasarkan pada persamaan diantara dua hal yang berbeda.
proses penalaran untuk menarik kesimpulan/referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensial penting yang bersamaan.
proses penalaran untuk menarik kesimpulan/referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensial penting yang bersamaan.
Tujuan dari penalaran
secara analogi yakni ;
~ Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
~ Analogi dilakukan untuk menyingkap kekeliruan.
~ Analogi dilakukan untuk menyusun klasifikasi.
~ Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
~ Analogi dilakukan untuk menyingkap kekeliruan.
~ Analogi dilakukan untuk menyusun klasifikasi.
Contoh :
Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti Bumi. Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti di Bumi. Jika di Bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup di planet Mars.
Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti Bumi. Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti di Bumi. Jika di Bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup di planet Mars.
3.
Hubungan kausal
yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling
berhubungan.
Contoh :
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan emas memuai
Macam – macam hubungan kausal :
·
a. Sebab - akibat
Contoh :
Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung tikar karena
pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya
pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan
tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan ekonomi. (Sumber : Kompas,
10 Mei 2008).
·
b. Akibat -sebab
Contoh :
Andi mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester kenaikan
kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya. Hasil yang diperoleh Andi ini
dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun setiap harinya.
·
c Akibat – akibat
Contoh :
Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan.
Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di
rumah sakit.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar