Minggu, 18 Desember 2011

Pertumbuhan Kredit Rendah Kredit Valuta Asing Dijaga


Menurut perkiraan bank pertumbuhan kredit perbankan Indonesia akan lebih rendah dibandingkan tahun ini. Perkiraan itu didasari ketatnya likuiditas valuta asing, yang membuat bank sangat hati-hati mengucurkan kredit. Sebaliknya, likuiditas rupiah masih aman. Sebaliknya juga dikatakan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad masih optimistis kredit perbankan tahun 2012 tak akan beda jauh dari tahun ini, ia beralasan kredit perbankan didorong pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu, jika pertumbuhan ekonomi relatif sama, begitu juga pertumbuhan kredit perbankan. ”Secara industri, perbankan tidak ada kesulitan likuiditas”. Bank Indonesia juga yakin pertumbuhan ekonomi tahun ini 6,5%, begitu pula tahun depan.
Rencana bisnis bank (RBB) tahun ini, pertumbuhan kredit sebesar 24,4% dibandingkan tahun lalu. Seperti kata Direktur Strategi dan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) bahwa kredit industri perbankan akan tumbuh sekitar 18-20% tahun depan. Untuk bank Mandiri sekitar 19-21%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan pencapaian tahun ini yang berkisar hampir mencapai 22-24%. Penyebab utamanya yaitu kredit valuta asing atau valas yang harus dijaga karena keterbatasan likuiditas.
PT Bank Central Asia Tbk juga menurunkan target pertumbuhan kredit pada tahun depan menjadi 20-22%. Tahun ini BCA optimistis kredit tumbuh sekitar 27%. Menurut Persiden Direktur BCA yaitu perlu modal kuat agar bank tumbuh pesat. Untuk menambah modal caranya dengan menekan jumlah dividen yang dibayarkan bagi pemegang saham. Maka, nisbah kecukupan modal bank akan terus terjaga di batas aman sebesar 8%.
Per akhir tahun 2010, nisbah kredit terhadap produk domestik bruto 27,49%. Data bank Indonesia, kredit bank umum sampai saat ini sebesar Rp. 2.079 triliun. Dana pihak ketiga sebesar Rp. 2.544 triliun. Presiden Komisaris PT Bank DBS Indonesia menyebutkan pertumbuhan kredit tahun depan sekitar 20%. Pertumbuhan moderat itu dengan pertimbangan tak ingin agresif pada situasi tidak menentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar